Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Day 23

23 January 2020 Sudah hampir satu bulan saya rutin melakukan apa yang saya dapatkan setiap harinya, tahukah anda? Begitu ajaibnya rutinitas ini, saya tidak merasakan kepenatan atau bosan sekalipun, enahlah mungkin karena rutinitas ini saya jalankan dengan penuh antusias dan saya senang menjankannya. Diawal rutinitas mungkin saya merasa untuk apa saya menuliskannya, lagi pula siapa yang peduli akan hal tersebut, tetapi tidak. Begitu anda mencoba untuk menuliskan pelajaran dari setiap perjalanan hidup anda setiap harinya, hari-hari anda akan lebih berarti dan memiliki begitu banyak warna. Ah, baiklah. Mungkin anda harus mencobanya terlebih dahulu, Selamat mencoba! Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 22

22 January 2020 Sama halnya dengan waktu yang berlalu begitu saja, tak peduli kita siapa dan apa kedudukan kita. Kesempatan yang datang hanya datang dan pergi begitu saja jika kita tidak mengambilnya. Tak apa gagal, setidaknya kamu sudah mencobanya. Jangan pernah putus asa, jika gagal dalam suatu kesempatan. Karena rencana tuhan selalu yang terbaik. Tak apa jika kamu lelah dalam mengejar kesempatan itu, tuhan ingin kamu belajar lebih banyak agar kamu siap untuk rencana hebatnya. Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 21

21 January 2020 Perihal menyelesaikan pekerjaan.  Mana yang lebih anda pilih? Pekerjaan selesai tepat pada waktunya dengan terburu buru tetapi hasil tidak memuaskan, atau Pekerjaan selesai terlambat dari waktu yang telah ditentukan dikerjakan dengan sepenuh hati dan hasil memuaskan? Orang yang teliti pasti tidak akan membiarkan kedua pilihan tersebut. Kalau begitu mari kita tarik benang merah kebaikannya. Pekerjaan, sepenuh hati, tepat waktu, dan memuaskan. Bagaimana? terlihat baik bukan? Do it by love! Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 20

20 January 2020 Setelah beberapa hari berdiam diri di rumah, dan tidak berinteraksi dengan siapapun kecuali jika sesuatu itu mendesak, saya jadi berpikir untuk berhenti berdiam diri dan mulai untuk keluar rumah dan berinteraksi dengan setiap orang yang saya jumpai. Percayakah anda? Ternyata diam itu mengobati. Mengobati amarah dan kekecewaan, dan setelah kamu yakin amarah dan kekecewaanmu mulai berangsur baik, cobalah berdamai. Terkadang ketika amarah dan rasa kecewamu menjadi satu, kamu tidak harus menceritakannya, karena bisa saja itu membuat orang yang mendengarnya merasa ikut sedih juga. Diam dan tenangkanlah dirimu, berdiam tidak selalu benar tetapi berdiam dapat menenangkan diri dan membantu menjernihkan pikiran untuk memutuskan kebijakan yang tepat. Setiap ucapan dan kata-kata orang tidak harus direspon dengan cepat, karena semakin banyak kita mengklarifikasi sesuatu, semakin besar peluang kita untuk melakukan suatu kesalahan. Tetap tenang, tenangkanlah pikiranmu, aka...

Day 19

19 January 2020 Layaknya sebuah jalan yang selalu dilintasi kendaraan, alur sebuah kehidupanpun demikian. Jangan bersedih jika hanya karena seseorang meninggalkanmu, karena akan ada seseorang berikutnya yang datang dan menghampirimu, hingga pada akhirnya kau menemukan orang yang menjadi tempat pemberhentian terakhirmu. Hei! Tak apa, tak perlu khawatir, tak perlu gelisah, tek perlu berkecil hati. Semua orang tumbuh, semua orang berkembang. Tumbuh dan berkembang menjadi siapa yang mereka inginkan. Bisa saja mereka tumbuh dalam ruang lingkup negatif atau bahkan mereka tumbuh dalam ruang lingkup positif. Kamu hanya kamu. Kamu yang menjalankan hidupmu, kamu yang mengetahui kemana arah dan tujuan berikutnya, kamu yang mengetahui tempat pemberhentian selanjutnya. Jangan khawatir jika salah, kesalahan akan menjadi pelajaran di masa yang akan datang! Stand by your self! Don't depend to each other! Keep Focus on! Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 18

18 January 2020 ~Entahlah, orang itu mengaku bahwa dirinya bijaksana. 'Bukankah penilaian akan bijaknya tidak seseorang hanya orang lain yang dapat menilainya? Bukankah kita hanya perlu berlaku bijak bukan mengaku bahwa diri kita bijak? Ketahuilah, bisa saja orang yang mengaku bahwa dirinya bijak, ia sedang mencari pembenaran atas sesuatu. "Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa Anda tidak mengetahui apa-apa." -Socrates  Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 17

17 January 2020 Pernahkah kamu merasakan kekecewaan karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan ekspetasi? Padahal kamu sudah berjuang dan berusaha semaksimal mungkin, atau bahkan kamu sudah berkorban banyak tentang ini, tetapi justru kamu mendapat sesuatu yang diluar ekspetasimu. Tak apa! Teruslah bersabar, tuhan tau yang terbaik untukmu! Bahkan jika kamu belum mendapatkannya sampai dewasa nanti, yakinlah di masa tua kau akan mendapatkannya! 인내심을 가지고 시도하십시오! Tetap bersabar dan berjuang! Best Regards,  Dimas Alif Pradifta

Day 16

16 January 2020 Pelajaran kehidupan kali ini cukup singkat dan padat tetapi memiliki arti kebenaran jika dipahami. Berjuang terkadang melelahkan, tetapi jika kamu bersungguh-sungguh dan mengerjakannya dengan penuh ketulusan semua perjuanganmu akan terbayar. Jangan dengarkan perkataan mereka yang mencemooh perjuanganmu, karena mereka tidak tahu mengapa kamu memperjuangkannya. Maka, belajarlah untuk tetap mencintai dirimu sendiri, karena itulah kunci kesuksesan. Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 15

15 January 2020 Perkataan itu benar "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga."  hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan. Seorang bapak yang sedang membangun rumahnya kesal lantaran rumahnya tak kunjung usai, hubungan dengan (mandor) sebutan untuk komando tukang yang semula baik-baik saja dan harmonis kini mulai bergejolak. Bukan tanpa sebab memang, bapak ini menginginkan rumahnya selesai dengan kurun waktu yang telah ditentukan, sedangkan hingga penghujung waktu yang telah ditentukan pengerjaannya masih jauh dari kata selesai. Alhasil, timbulah kekurang puasan yang merambat ke segala aspek. Perkataan tersebut benar "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga", sang bapak pemilik rumah karena sudah tidak puas dan kecewa dengan hasil yang ada akhirnya menilai semuanya buruk. Rasa dengki itu lebih bahaya dari apapun! Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 14

14 January 2020 Dari duah kisah sebelumnya, saya jadi teringat sebuah pepatah yang selalu ada di benak saya ketika duduk di bangku SMP. Mengapa? karena tulisan itu hampir ada disetiap sudut saung sekolah. Oh, iya sekolah SMP saya memiliki hampir lebih dari 35 saung didalamnya, disitu kami biasa memakainya untuk kegiatan belajar diluar kelas atau kegiatan ekstrakulikuler.  Pepatah tersebut adalah: "Don't Judge People, From It's Cover" Jika, diartikan maka artinya menjadi seperti ini: Jangan menghakimi orang dari luarnya saja!. Singkat, jelas, dan padat makna yang terkandung didalamnya. Semoga kita diberikan kedewasaan untuk itu. Semoga~ Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 13

13 January 2020 "Ah, kesel banget! Ngapain sih pake narik ojek segala udah tau tua! Jadi telatkan gara-gara kelamaan di jalan". Gerutu seorang anak sekolah. Lagi tentang sebuah penilaian terhadap orang, dari sepenggal kalimat diatas dapat dideskripsikan betapa kesalnya seorang anak sekolah yang telat datang dikarenakan sang ojek yang sudah memasuki usia lanjut dan mengendarai dengan sangat lambat. Hei! Tidakkah kamu melihatnya dari sudut yang lain? Coba pikirkan, mengapa diusianya yang sudah lanjut beliau tetap gigih untuk bekerja sebagai tukang ojek kalau bukan dikarenakan ada keluarga yang harus dinafkahinya? dan, Hei! Bersyukurlah kamu bisa sampai ke sekolah hari ini karena diantar oleh tukang ojek, walaupun telat. Bayangkan jika kamu tidak mendapati tukang ojek, pasti kamu tidak sekolah hari ini. Maka dari itu, bersyukurlah! Cobalah untuk melihat sesuatu tidak hanya dengan satu sudut pandang saja! Dunia itu luas, maka cobalah untuk melihat segala sesuatu selu...

Day 12 - A lesson from 2020

12 January 2020 Suatu saat saya berpikir mengenai sebuah kejadian yang belum lama ini saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri, seorang bos yang sedang memarahi seluruh anak buahnya dikarenakan kinerjanya yang begitu lambat dan performa dalam bekerja yang terus menurun. Sang bos berkelakar bahwa dia harus mengejarkannya sesuai target dan tidak boleh salah. Kemudian saya berpikir, bukankah menurunnya performa seseorang dalam bekerja ada alasan dan sebab dibalik itu semua? Kemudian, mengapa sang bos tega menghakimi begitu saja tanpa menanyakan keadaan sang anak buah? Sungguh kejam! Dengan sedikit cerita di atas, terkadang apa yang kita lihat dan nilai tentang seseorang hanyalah hasil dan luarannya saja, kita tidak mengetahui bagaimana dia berjuang untuk semua ini, bisa saja dia sedang berjuang untuk memenuhi biaya pengobatan rumah sakit orang tuanya, atau bahkan bisa saja semalaman ia harus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bisa saja ia kurang sehat dan ...

Day 11

11 January 2020 Hopes. Big Hopes. How about Hopeless? Apa ttu harapan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) harap » ha.rap.an adalah n sesuatu yang (dapat) diharapkan. Tentang harapan, lupakanlah sejenak tentang apa dan untuk siapa harapan tersebut, selayaknya air yang turun ke bumi pada saat hujan. Dalam roda sebuah kehidupan manusia memiliki banyak sekali kesempatan dan peluang. Walaupun pada akhirnya kesempatan dan peluang yang kita miliki sudah memiliki takdirnya. Tak apa, berharaplah! Berharaplah sebanyak-banyaknya selagi itu tidak dilarang. Percayalah ketika harapan yang banyak terasa begitu sulit ( Hopeless) kita selalui mempunyai peluang dan kesempatan yang tidak kita ketahui takdirnya. Berharaplah, setinggi langit! “Berbuat untuk sebuah harapan, yang tidak lagi dikeluhkan tetapi diperjuangkan.” – Najwa Shihab Best Regards,  Dimas Alif Pradifta

Day 10

10 January 2020 Kali ini saya akan mengutip perkataan dari Roy T. Bannet, The Light in the Heart: “Attitude is a choice. Happiness is a choice. Optimism is a choice. Kindness is a choice. Giving is a choice. Respect is a choice. Whatever choice you make makes you. Choose wisely.”  Bila di terjemahkan kurang lebih artinya menjadi seperti ini Sikap adalah sebuah pilihan. Kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Optimisme adalah pilihan. Kebaikan adalah sebuah pilihan. Memberi adalah sebuah pilihan. Menghormati adalah sebuah pilihan. Apapun pilihan yang kamu buat mejadikan dirimu. Pilihlah dengan bijak. Pilihan? Seberapa pentingkah? Ingat! masa depanmu adalah apa yang kamu pilih saat ini. Bijaklah dalam memilih! Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bijak dalam memilih aminn. Best Regards,  Dimas Alif Pradifta

Day 9

9 January 2020 Selamat pagi, semoga kalian membaca tulisan ini di pagi hari. Jika tidak, maka saya harus mengucapkan selamat yang lainnya~ Berbicara mengenai selamat yang berarti mengatakan sebuah ucapan penghargaan dan semangat, tentunya sangat menyenangkan bila seseorang memberi ucapan selamat, apapun itu bentuknya. Share Happiness, bagikan kebahagian. Ingat! Hidup bukanlah soal siapa dan untuk apa, percayalah siapapun kita dan apapun kita tetap berharga bagi diri sendiri dan orang lain. Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 8

8 January 2020 Beratkah menjalani sebuah kehidupan? seberat apa hingga kamu ingin menyerah? tidakkah kamu ingat tentang peluang dan kesempatan dalam hidup? Baiklah, semoga tulisan ini sedikit membantu. Tentang peluang dan kesempatan dalam kehidupan , mengapa kamu mendapatkannya? Jika keduanya sama-sama baik? Mengapa harus memilih? Bagaimana jika keduanya saja? Tetapi, yakinkah akan baik-baik saja jika mengambil dua-duanya? Saat itu, akhir semester 3 saya berjanji kepada diri saya sendiri untuk berhenti mengikuti segala aktivitas di dalam ruang lingkup organisasi mahasiswa. Jujur saya penat, lelah dan sangat bosan dengan segala masalah yang ada setiap harinya. Hari demi hari saya lewati, ya! Saya memang bisa melewatinya, dengan segala pengorbanan dan rasa tulus. Hei! Tetapi sadarkah kalian? Ada apa dibalik semua ini? dari sekian banyak orang mengapa kamu yang merasakan kelelahan dan kepenatan itu? tidakkah kamu pantas untuk ini? bukankah dia lebih dari saya? dan sebagainya. Pert...

Day 7

7 January 2020 Terkadang di dalam siklus sebuah kehidupan, kita sering sekali menemukan berbagai macam kendala dan rintangan. Tetapi, jangan lupakan tentang sebuah kesempatan dan kebahagiaan. Di awal dekade pada tahun 2019, seseorang bercerita kepada saya, mengenai sulitnya kehidupan yang ia alami. Sehingga membuatnya tak lagi bisa bersantai di akhir pekan. Ia selalu menggerutu mengapa hidupnya penuh dengan pekerjaan, rintangan dan kendala yang ia hadapi. Tetapi, hari demi hari terlewati dan dengan hebatnya ia mampu melewati keadaan itu. Kemudian, saya mencoba untuk menghubunginya kembali dan bertemu dengannya, dengan penuh antusias saya bertanya "apa kunci dari semua itu, kau bisa melewati semua keadaan yang kau keluhkan?" "Bukankah kau selalu menggerutu tentang keadaan tersebut?". Ia hanya terkekeh dan tetsenyum lebar, sambil menjawab dengan santai "Aku belajar mencintai keadaan tersebut". "Belajarlah untuk mencintai keadaan yang sedang kamu...

Day 6

6 January 2020 Senin pertama di tahun 2020, sudahkah kamu mempersiapkan segala cara untuk mewujudkan impian dan cita-citamu? atau malah sebaliknya, kamu justru mengumpat karena sudah harus beraktivitas kembali?. Hei! Bukalah jendelamu, sudahkah kamu tersenyum atas indahnya pagi ini?  atau bahkan cahaya pun enggan menghampirimu? Astaga, bersyukurlah! Tuhan masih memberikanmu kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Bangun! Bangkit! dan Berjuang! Ingatlah! ketika kamu merasakan hari senin begitu berat, masih banyak orang yang harus kamu bahagiakan. Selamat Berjuang! 잘 싸워! (Berjuanglah sebaik mungkin!) Best Regards,  Dimas Alif Pradifta

Day 5

5 January 2020 Hari ini, saya mencoba mengambil pelajaran mengenai fenomena yang baru saja terjadi. Banjir yang terjadi di awal tahun ini sepertinya membawa pesan yang cukup mendalam. Jika saja bumi dapat berbicara, mungkin ia akan berbicara seperti ini "Tolong rawat diriku, aku hanya minta itu, kumohon". Mungkin saja dari peristiwa tersebut tuhan secara tidak langsung mengajak kita untuk lebih bijak dalam bertindak. Salam Kebajikan.. Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 4

4 January 2020 Masih dengan pembahasan sebelumnya, saya akui membuat resolusi sebanyak mungkin dapat memacu semangat kita dalam menjalani semua rintangan dan pelajaran kehidupan. Terkadang dengan semangat dan gairah yang begitu tinggi untuk mewujudkannya, kata lelah dan kantuk hanyalah ilusi. Pagi, siang, dan Malam berjuang melawan waktu demi menggapai sebuah cita-cita dan impian. Kemudian munculah sebuah pertanyaannya, "Apakah semangat itu akan tetap ada dan stagnan? bagaimana kalau semangat itu hilang? bukankah berdasarkan sifatnya manusia adalah makhluk yang dinamis?". Baiklah, saya memiliki cerita yang cukup memberikan jawaban untuk diri saya, dan semoga juga dapat menjadi jawaban untuk kalian juga. Saya ingat dengan betul, saat itu pada suatu pagi yang cerah, teman saya menggrutu tentang bagaimana dosen mata kuliah A memperlakukannya, ia mengeluhkan mengapa hidupnya begini dan begitu. Manusiawi? Ya. Tetapi sadarkah? Negative Vibes  itu menular. Dalam beberapa waktu ...

Day 3

3 January 2020 Pernahkah kalian membuat suatu resolusi pada malam tahun baru? tentu menyenangkan bukan? seakan ada harapan baru yang lahir untuk masa depan. Saya jadi teringat bagaimana banyaknya resolusi yang saya buat saat duduk di bangku SMP. Saat itu, saya membuatnya diatas sebuah karton besar yang saya tempel pada langit-langit kamar, karena begitu banyaknya resolusi seorang anak yang berusia 14 tahun ini, langit-langit kamar menjadi seperti mading kelas. Wajar bukan? dengan segala imajinasi yang timbul begitu saja, alhasil begitu banyak impian yang dituliskan. Pertanyaannya adalah terealisasikah semua resolusi tersebut? jawabannya tidak. Saat kita berumur 14 tahun hingga 17 tahun, kita masih berpikir pragmatis yaitu  How to be good boy and good girl, tanpa memikirkan action lebih lanjut. Kemudian, tanpa disadari bahwa resolusi yang dibuat pada tahun berikutnya semakin berkurang? Jangan takut! Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kedewasaan seseorang yang semakin bert...

Day 2

2 January 2020 Hidup hanya sekali, maka hiduplah yang berarti! Mungkin begitulah pepatah yang saya ingat hingga sekarang sejak duduk di bangku SMA. Percaya atau tidak, apa yang kita pikirkan tentang diri kita pasti akan terjadi. Memang belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya, tetapi itulah sugesti. Akal, pikiran dan hati yang menjadi satu. Jangan pernah merusak salah satunya! Jangan! Sekali lagi jangan! Love your self!  Best Regards, Dimas Alif Pradifta

Day 1

1 January 2020 Keinginan untuk menuliskan pelajaran hidup selama 365 hari dalam setahun sebenarnya sudah terpikirkan sejak 2019. Namun, baru kali ini saya berani merealisasikannya :). Seperti yang kalian lihat di tanggal tulisan ini di posting, ini sudah hari ke-5 di tahun 2020. Semoga ingatan saya cukup kuat untuk itu. Untukmu di awal tahun yang penuh semangat: 어제부터 배우고 오늘도 살고 내일도 희망합니다. -Albert Einsten (Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.)  Semoga ini menjadi awal yang baik untuk suatu perubahan. Percayalah waktu tidak akan terulang, dan cara terbaik untuk mengingat setiap pelajaran yang didapat dalam hidup adalah dengan membagikannya. Best Regards, Dimas Alif Pradifta