13 January 2020
"Ah, kesel banget! Ngapain sih pake narik ojek segala udah tau tua! Jadi telatkan gara-gara kelamaan di jalan". Gerutu seorang anak sekolah.
Lagi tentang sebuah penilaian terhadap orang, dari sepenggal kalimat diatas dapat dideskripsikan betapa kesalnya seorang anak sekolah yang telat datang dikarenakan sang ojek yang sudah memasuki usia lanjut dan mengendarai dengan sangat lambat.
Hei! Tidakkah kamu melihatnya dari sudut yang lain? Coba pikirkan, mengapa diusianya yang sudah lanjut beliau tetap gigih untuk bekerja sebagai tukang ojek kalau bukan dikarenakan ada keluarga yang harus dinafkahinya? dan, Hei! Bersyukurlah kamu bisa sampai ke sekolah hari ini karena diantar oleh tukang ojek, walaupun telat. Bayangkan jika kamu tidak mendapati tukang ojek, pasti kamu tidak sekolah hari ini. Maka dari itu, bersyukurlah! Cobalah untuk melihat sesuatu tidak hanya dengan satu sudut pandang saja!
"Ah, kesel banget! Ngapain sih pake narik ojek segala udah tau tua! Jadi telatkan gara-gara kelamaan di jalan". Gerutu seorang anak sekolah.
Lagi tentang sebuah penilaian terhadap orang, dari sepenggal kalimat diatas dapat dideskripsikan betapa kesalnya seorang anak sekolah yang telat datang dikarenakan sang ojek yang sudah memasuki usia lanjut dan mengendarai dengan sangat lambat.
Hei! Tidakkah kamu melihatnya dari sudut yang lain? Coba pikirkan, mengapa diusianya yang sudah lanjut beliau tetap gigih untuk bekerja sebagai tukang ojek kalau bukan dikarenakan ada keluarga yang harus dinafkahinya? dan, Hei! Bersyukurlah kamu bisa sampai ke sekolah hari ini karena diantar oleh tukang ojek, walaupun telat. Bayangkan jika kamu tidak mendapati tukang ojek, pasti kamu tidak sekolah hari ini. Maka dari itu, bersyukurlah! Cobalah untuk melihat sesuatu tidak hanya dengan satu sudut pandang saja!
Dunia itu luas, maka cobalah untuk melihat segala sesuatu seluas dunia! -Penulis
Best Regards,
Dimas Alif Pradifta
Komentar
Posting Komentar